Menua Bersama SKKKPS

Loyalitas dan integritas adalah ungkapan yang tepat untuk melukiskan dedikasi para guru yang pensiun tahun ini dari Sekolah Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar. Ya, tanpa hal ini tidak mungkin mereka dapat mengabdi di SKKKPS selama puluhan tahun. Berikut nama para guru purna bakti tersebut:
- Dra. Linceria, guru seni budaya jenjang SD1 dengan masa pengabdian 33 tahun
- Rospita Purba, S.Pd., guru bahasa Indonesia jenjang SMP dengan masa pengabdian 34 tahun
- Drs. Haposan Silalahi, guru kimia jenjang SMA dengan masa pengabdian 29 tahun
Dari masa pengabdian para guru purnabakti di atas, kita bisa melihat bahwa lebih setengah masa hidupnya, mereka lewati bersama SKKKPS. Jadi SKKKPS bukan lagi sekedar tempat bekerja tapi bagian dari hidup, dan sudah menjadi keluarga. Namun seperti pohon yang bertumbuh di tepi sungai, pasti ada alasan mengapa ketiga guru ini bisa bertumbuh dan menua di SKKKPS.

Ibu Linceria memulai karirnya di SKKKPS pada tahun 1991 di jenjang SMA, lalu tiga tahun kemudian dipindahkan ke jenjang SD1 untuk mengajar mata pelajaran seni budaya. Selama itu, Ibu Linceria sudah menamatkan ribuan siswa dengan diiringi doa dan harapan supaya mereka bisa berprestasi dan menghargai diri sendiri, orang tua, dan masyarakat di mana pun mereka berada.
Kecintaan Ibu Linceria untuk mendidik siswa menjadi motivasi utama beliau untuk terus mengajar. Tidak heran mengapa Ibu Linceria menjadi salah satu guru yang paling diingat dan berkesan bagi siswa maupun alumni yang telah lulus dari SKKKPS. Mereka bisa merasakan ketulusan Ibu Linceria ketika diajar oleh beliau.

Ibu Rospita sendiri sudah lebih dari tiga dekade mengajar di SKKKPS mulai tahun 1990 di jenjang SMP mata pelajaran Bahasa Indonesia. Beliau telah mengajar lintas generasi mulai dari generasi X, Milenial, Z dan yang terbaru generasi Alfa. Jika kita pikirkan, tiap generasi tersebut sangat berbeda. Tantangan yang beliau hadapi pun terus berubah-ubah seiring perubahan zaman. Namun beliau terus bertumbuh dan mengembangkan kemampuan mengajarnya untuk memenuhi kebutuhan siswa.
Alasan utama beliau memilih untuk mengajar dan bertumbuh di sini adalah karena beliau mengetahui bahwa SKKKPS merupakan sekolah favorit dengan kualitas yang bagus. Didukung visi misi yang visioner, mendorong beliau untuk ikut mengambil bagian sebagai pendidik. Bahkan setelah masuk di SKKKPS, beliau merasa bersyukur karena setiap hari beliau mendapat siraman Firman Tuhan yang meneguhkan pelayanan beliau di SKKKPS.

Diantara para guru tersebut, Pak Haposan bergabung paling terakhir yaitu tahun 1995 di jenjang SMA. Beliau merupakan salah satu guru legenda yang sudah berhasil membimbing banyak siswa memenangkan olimpiade bidang kimia mulai dari tingkat kota, provinsi bahkan sampai tingkat nasional. Dedikasi beliau untuk mencerdaskan siswanya patut diacungi jempol.
Hal yang membuat beliau betah di SKKKPS adalah karena adanya kerukunan dan kolaborasi antar warga sekolah. Beliau sangat menjunjung tinggi kerukunan diantara para warga sekolah, terutama para guru. Itulah sebabnya beliau tidak hanya disenangi oleh murid saja, tapi juga oleh rekan kerjanya. Pada saat pemberian penghargaan untuk guru purnabakti, Pak Haposan berdoa supaya para rekan guru yang ia tinggalkan diberi kemudahan untuk menyekolahkan anak-anak mereka.
Selain dari perasaan personal, alasan mereka mengabdi dalam waktu yang sangat lama adalah karena mereka mendapatkan dukungan yang konsisten dan kesempatan untuk berkembang secara profesional. Karena bagaimana mungkin benih dapat bertumbuh di tanah yang kering. Itulah mengapa SKKKPS tidak hanya menjamin kualitas pendidikan siswanya saja, tapi juga kesejahteraan para guru dan staf juga. Dengan demikian para guru dapat mengajar dengan sepenuh hati dan menjangkau para muridnya lebih dalam.
Soli Deo Gloria
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- “Dimuridkan untuk Memuridkan” Menjadi Landasan Ibadah Pembukaan SKKKPS T.A. 2024/2025
- Tips Belajar Ala Alm. B.J. Habibie
- Tipe Siswa Mengerjakan Tugas
- Tipe Kecerdasan dan Gaya Belajar
- Tips Mengerjakan Tugas Sekolah yang Banyak
Kembali ke Atas